Jenis-jenis Perlakuan yang Termasuk Pelecehan Seksual




Terdapat beberapa bentul pelecehan seksual yang seringkali tidak diakui Masalah pelecehan seksual di Indonesia tiap tahunnya makin bertambah. Salah satunya pemicunya ialah naiknya kesadaran untuk memberikan laporan insiden pelecehan yang dirasakan. Pasti ini ialah trend yang positif. Tetapi, di satu bagian ini memvisualisasikan jika pelecehan masih berlangsung.

Berdasarkan catatan tahunan kekerasan pada wanita tahun 2020 yang dikeluarkan oleh Komnas Wanita, dari 3.602 masalah kekerasan di ranah publik serta komune yang disampaikan ke instansi itu, 520 salah satunya ialah bentuk pelecehan seksual. 

Sesaat untuk kekerasan di ranah personal atau private serta rumah tangga, dari 2.807 masalah yang disampaikan ke instansi itu, 137 masalah salah satunya ialah pelecehan seksual. Keseluruhan jumlah masalah kekerasan pada wanita di Indonesia tahun 2019 yang terhimpun dari data beberapa instansi, capai 431.471 masalah.

Pengertian pelecehan seksualTidak cuma di Indonesia, pelecehan seksual memang tetap menjadi permasalahan akut yang mengakar di penjuru dunia. Situasi ini menggerakkan lahirnya pergerakan #MeToo di media sosial. Tagar itu melambangkan suara beberapa orang yang sempat terima kekerasan atau pelecehan seksual semasa hidupnya.

Pergerakan ini buka mata beberapa orang jika rupanya perlakuan yang mereka peroleh sejauh ini, termasuk juga untuk pelecehan seksual serta tidak cuma bahan bergurau atau klaim ketidaksengajaan yang sering dibuat fakta aktor. Ini dapat jadi momen untuk menghidupkan kesadaran buat beberapa orang, jika pelecehan seksual jangan dimaklumi. 

Lalu, apa sebetulnya pengertian pelecehan seksual tersebut? Pelecehan seksual ialah semua perlakuan tidak membahagiakan yang dilaksanakan seseorang pada diri Anda yang ke arah pada beberapa hal yang bau seksual. Bila perlakuan itu membuat Anda berasa tersinggung, malu, takut, atau terintimidasi, karena itu bisa dikatakan sebagai pelecehan seksual.

Bentuk-bentuk pelecehan seksualPelecehan seksual dapat berlangsung kapanpun, dimanapun, serta oleh siapapun. Contoh sikap yang termasuk juga untuk pelecehan diantaranya:

Sentuh, memeluk, atau mencium tanpa ada izin

Memberi tatapan bergairah serta meresahkan

Keluarkan panggilan, gurauan, atau pengucapan yang ke arah beberapa hal seksual, seperti cat calling atau merayu orang melalui dengan panggilan tidak patut

Desakan untuk terima ajakan kencan atau berhubungan seks

Ajukan pertanyaan tidak patut mengenai kehidupan pribadi serta anggota badan yang berbentuk personal

Sikap "sok dekat" serta berasa memiliki hak sentuh beberapa bagian badan seseorang tanpa ada izin

Kirim photo, video atau gambar seksual tanpa ada diharap

Memberi tanggapan tidak patut di media sosial

Stalking atau menguntit 

Terus memaksakan untuk melakukan komunikasi walau telah tidak diterima

Sikap ini bisa dilaksanakan oleh teman, keluarga, suami atau istri, sampai atasan dalam tempat kerja. Apa saja posisi jalinan aktor serta penyintas, tidak mengganti bukti jika pelecehan tetaplah pelecehan. 

Dalam kerangka pelecehan seksual dalam tempat kerja, dikenal juga arti "Quid pro quo". Makna arti ini ialah sikap tidak membahagiakan yang ke arah beberapa hal yang bau seksual, seperti keinginan untuk ditemani lakukan pekerjaan di luar pekerjaan dengan desakan atau memegang-megang anggota badan tanpa ada izin. Pada keadaan ini, jawaban yang diberi oleh penyintas akan mengubah keberlangsungan profesinya.

Contohnya, bila bawahan menampik untuk disentuh badannya, karena itu dia tidak naik kedudukan atau jika menampik dibawa ke acara pribadi maka dikeluarkan.

Efek pelecehan seksual buat kesehatan penyintasKalimat seperti, "Hanya bergurau, jangan geram dong," atau "Jika tidak mau dirayuin, jangan gunakan pakaian terbuka!" masih seringkali keluar tiap beberapa penyintas pelecehan seksual memberikan laporan perlakuan yang diterimanya. Ini pasti benar-benar memprihatinkan. Karena tanggapan ini memandang mudah insiden itu serta membuat cerita seakan insiden itu bukan salah aktor tetapi salah korban.
Walau sebenarnya, pelecehan yang dipandang bergurau itu dapat memberi impak yang relevan pada penyintas, baik dari sisi kesehatan fisik atau mental. Di bawah ini masalah kesehatan yang dapat ada karena pelecehan seksual.

1. DepresiOrang yang pernah merasakan pelecehan seksual bisa alami stres periode panjang. Jadi, efek ini kemungkinan tidak langsung nampak waktu itu . Penyintas pelecehan seksual yang masih tetap berumur remaja atau 20 tahunan awal waktu insiden itu dirasakannya, bisa baru memperlihatkan tanda-tanda stres waktu masuk umur 30 tahunan awal.

Sejumlah besar orang yang sempat terima bentuk pelecehan seksual, selanjutnya berasa dianya bersalah akan insiden itu. Bila didiamkan menghantui terus-terusan, perasaan ini dapat menyebabkan stres.

2. Tekanan darah tinggiMengalami pelecehan seksual akan menyebabkan naiknya tekanan darah. Ini membuat penyintas jadi beresiko semakin tinggi alami penyakit jantung serta masalah lain yang terkait dengan hipertensi.

3. Post-traumatic stress disorder (PTSD)Orang yang pernah merasakan pelecehan dapat juga merasai trauma dalam akan insiden itu. PTSD ini pasti mengganggu kualitas hidupnya. Karena, dia akan berupaya untuk hindari segala hal yang terkait atau memperingatkannya dengan aktor atau insiden itu. 

Contohnya, bila pelecehan itu berlangsung di bis, penyintas bisa jadi trauma untuk naik bis walau sebenarnya itu ialah alat tranportasi paling dekat yang dapat mengantarnya dari rumah ke tempat kerja. Mengakibatkan dia harus memutar jauh cari model transportasi lain. 

Penyintas dapat juga trauma waktu lihat seorang yang mempunyai ciri fisik yang seperti dengan aktor. Contohnya waktu insiden aktor memakai jaket berwarna biru, serta dia akan langsung ingat dengan insiden pelecehan tiap lihat orang yang memakai jaket berwarna biru. 

4. Masalah tidurGangguan tidur dapat juga berlangsung pada beberapa korban pelecehan seksual. Mereka bisa jadi susah untuk tidur sebab tiap pejamkan mata, langsung ingat muka aktor serta insiden yang menerpanya. Bila berjalan terus-terusan, situasi ini dapat beralih jadi insomnia serta menyebabkan masalah kekhawatiran serta depresi.

5. Bunuh diriPada situasi masalah mental yang telah kronis, pelecehan seksual dapat berbuntut pada eksperimen bunuh diri. Situasi depresi periode panjang, PTSD, masalah kekhawatiran serta desakan sosial yang dirasa dapat menggerakkan penyintas lakukan beberapa hal untuk menyakiti dirinya.

[[artikel-terkait]]

Pelecehan seksual bukan suatu hal yang dapat disepelekan. Jika Anda alami perlakuan ini, jangan enggan untuk melapor ke lembaga-lembaga yang tawarkan perlindungan pada korban pelecehan seksual. Anda akan dikawal untuk mengatur laporan. Anda akan memperoleh pendampingan psikologis bila memang dibutuhkan.

Disamping itu bila ada rekan, saudara, atau keluarga yang terima pelecehan, Anda harus ingat untuk mengendalikan diri dalam memberi komentar terkecuali memang mempunyai tujuan menolong serta mendampinginya lewat saat-saat susah ini. Jangan sampai keluarkan beberapa kata yang mempersalahkan korban serta membuat bebannya malah makin berat.

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Tribulus Terrestris, Suplemen Herbal Peningkat Libido

Benarkah Kondom Gerigi Hadirkan Kepuasan Seksual yang Lebih Tinggi?

Ingin Bercinta Tapi Waktu Super Singkat, Lubricant Adalah Penyelamatnya